SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI SEMOGA BERMANFAAT BAGI KITA AAMIIN (MASIH DALAM RENOVASI)

Minggu, 05 Juni 2011

ARAH QIBLAT

Kiriman Dari : Kang AZHAR ( Nunil )


I. Dasar
Hadapkanlah wajahmu ke arah
Masjidil Haram (QS. Al-Baqarah :
144, 149, 150) yang didalamnya
terdapat Ka ’ bah. Qiblat terletak
antara masyriq dan maghrib (HR.
At-Turmudzi, Ibnu Majah dan Al-
Hakim dari Abu Hurairah).
Jelasnya al-bait (Ka ’ bah) adalah
qiblat bagi orang yang sholat di
Masjidil Haram; Masjidil Haram
adalah arah qiblat bagi orang
yang berada di Tanah Haram
(Makkah); Tanah Haram (Makkah)
adalah arah qiblat bagi
penduduk dunia dari umatku
yang berada di belahan dunia
timur dan belahan dunia barat
(HR. Al-Baihaqi dari Abu Hurairah). II. Arah Qiblat yang benar
Secara geografis/astronomis
kota Makkah yang menjadi arah
qiblat penduduk dunia terletak
pada 39o49’ 34” LU dan 21o25’ 21” BT. Qiblat ini dari Indonesia berada pada arah
barat laut (barat serong ke
kanan) dengan ukuran derajat

bervariasi antara 21o – 27o sesuai dengan koordinat (garis
lintang dan garis bujur) dari
masing-masing daerah di
Indonesia. Contoh: Banda Aceh
(22o08’ 13”), Pontianak (22o44’ 37”), Palembang (25o36’ 33”), Jakarta (25o08’ 31”) dan Merauke (20o09’ 06”). Lebih jelasnya lihat peta arah qiblat. III. Arah Qiblat yang salah
Arah ke barat bukanlah arah
qiblat yang benar, karena tidak
sesuai dengan realitas di
lapangan. Menghadap ke arah
barat berarti melenceng dari Makkah ke selatan di benua
Afrika sejauh ribuan kilometer
(lihat peta arah qiblat): a. Semua wilayah Indonesia
yang terletak pada Lintang
utara
3o47’ dan seterusnya (ke utara),
bila menghadap ke barat lurus
dengan Negara Ethiopia.
Contoh: dari Banda Aceh
(5o33’ 13” LU) menghadap ke barat lurus dengan Negara
Ethiopia; Ini berarti dari Makkah
melenceng ke selatan sejauh
1750 km. b. Semua wilayah Indonesia
yang terletak pada 4o39’ LS sampai 3o47’ LU, bila menghadap ke barat lurus
dengan Negara Kenya.
Contoh : 1. Dari Pontianak (Katulistiwa)
menghadap ke barat lurus
dengan Negara Kenya; Ini berarti
dari Makkah melenceng ke
selatan sejauh 2367 km. 2. Dari Palembang (2o59’ 27” LS) menghadap ke barat lurus
dengan Negara Kenya; Ini berarti
dari Makkah melenceng ke
selatan sejauh 2697 km. c. Semua wilayah Indonesia yang
terletak pada 4o39’ LS dan seterusnya (ke selatan), bila
menghadap ke barat lurus
dengan Negara Tanzania
(Lautan).
Contoh : 1. Dari Jakarta (6o10’ 31” LS) menghadap ke barat lurus
dengan Lautan Negara Tanzania;
Ini berarti dari Makkah
melenceng ke selatan sejauh
3049 km. 2. Dari Merauke (8o28’ 53” LS) menghadap ke barat lurus
dengan Lautan Negara Tanzania;
Ini berarti dari Makkah
melenceng ke selatan sejauh
3305 km. IV. Mengukur Qiblat
Dewasa ini mengukur qiblat
tidaklah sulit, alat untuk
mengukur qiblat antara lain
menggunakan tongkat Istiwa’ , Theodolite dan Roshdul Qiblat.
Roshdul qiblat adalah peristiwa
matahari benar-benar di atas
Ka ’ bah, sehingga segala sesuatu
yang berdiri tegak bayangannya
menuju Ka ’ bah. Roshdul Qiblat terjadi setahun sebanyak 2 kali:
Pada Tanggal 28 Mei jam
16:17:54 WIB dan 16 Juli jam
16:26:43. V. Isu Pergeseran Arah Qiblat
Isu pergeseran arah qiblat
akibat
gempa/tsunami menurut
penelitian Litbang LF PBNU
tidaklah benar, kalaupun ada masjid/musholla arah qiblatnya
kurang tepat, hal ini tidak lebih
dari pengukuran arah qiblat
yang tidak akurat saat
dimulainya pembangunan. Kesalahan ini cukup diperbaiki
dengan meluruskan garis shaf
sholat, tidak perlu dengan cara
membongkar bangunannya.



By : Sa'o

Tidak ada komentar:

Posting Komentar